Selasa, 31 Januari 2023

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 

RESUME PERTEMUAN 10 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Senin, 30 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Kiat Menulis Cerita Fiksi             

Narasumber        : Sudomo, S.Pt.

Moderator           : Bambang Purwanto, S. Kom. Gr.

 


Bismillah…

Hai sahabat, alhamdulillah kita bisa bertemu lagi. Semoga semuanya selalu ada dalam keadaan sehat wal’afiyat. Aamiin.

Saat ini, saya mau berbagi resume yang ke-10 dari pelatihan kelas menulis KBMN. Sungguh tidak terasa, mungkin salahsatu faktornya karena kegiatan ini sangat seru. Selamat membaca!

Kiat menulis cerita fiksi yang disampaikan oleh narasumber yaitu dengan alur MERDEKA. Muliai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Konstektual, Elaborasi, Pemahaman, dan Aksi Nyata.

Pada alur Mulai dari Diri, narasumber memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mencoba menulis cerita fiksi dan langsung dikirimkan ke no WhatsApp yang telah ditentukan. Dalam hal ini, kita dituntut jangan ada perasaan ragu untuk menuliskannya, meskipun hal ini jadi pengalaman pertama. Niat dan komitmen kuat merupakan salahsatu cara agar bisa menulis fiksi dengan baik.

Melalui Eksplorasi Konsep, narasumber mengaitkannya dengan cerpen beliau di kompasiana yang berjudul: Aku Malas Belajar Menulis Fiksi. Inti dari cerpen tersebut adalah tentang alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi.

Fiksimini adalah fiksi singkat yang hanya dari beberapa kata saja. Contoh fiksi mini yang terkenal diantaranya adalah  For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Flash fiction yaitu ceriat kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan yaitu premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Misalnya: seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis yaitu mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat. Premis mengandung unsur tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

Contoh ruang kolaborasi seperti berikut.

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku memanggil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Jantungku terasa berdetak semakin kencang. Pikiranku melayang. Berbagai pertanyaan muncul silih berganti di benakku.  

Berkaitan dengan demontrasi kontekstual peserta diarahkan untuk menuliskan lima tema yang paling disukai peserta. Pada alur elaborasi pemahaman, peserta diberi kesempatan untuk bertanya berkaitan dengan materi yang mungkin ingin lebih diperdalam.

Bagaimana sahabat, tema yang keren banget kan ya?

Saya sekarang jadi bisa lebih memahami tentang kiat menulis cerita fiksi. Terima kasih Pa Moderator, Bapak Narasumber, dan Tim OmJay.

 

 

Jumat, 27 Januari 2023

MENULIS ITU MUDAH

 

RESUME PERTEMUAN 9 PELATIHAN KBMN 28


Hari/Tanggal       : Jumat, 27 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Menulis Itu Mudah       

Narasumber        : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator           : Lely Suryani, S. Pd.SD

 


Bismillah…

Sahabat semua, bagaimana kabar semuanya? Semoga sehat-sehat ya… Aamiin.

Senang banget rasanya, saya pada kesempatan ini bisa berbagi resume lagi. Tidak terasa ternyata, sudah pertemuan yang ke-9 lagi, Sahabat. Selamat membaca!

Pada pertemuan kelas menulis yang ke-9, dimoderatori oleh Ibu Lely. Sebenarnya, yang seharusnya menjadi moderator adalah Ibu Helwiyah, tapi beliau berhalangan karena harus menghadiri acara wisuda putra tercintanya. Ikut senang untuk Bu Helwiyah dan keluarga, saya haturkan selamat. Semoga berkah dalam segalanya. Aamiin.

Bu Lely menyampaikan bahwa masalah komitmen dan konsisten dalam menulis harus dipegang teguh oleh penulis, jika ingin ada perubahan dalam dirinya. Ini sudah dibuktikan oleh beliau. Hasil karya beliau sangat banyak, termasuk mendapat ijin juga untuk menulis biografi Omjay.

Berikut tampilan cover bukunya, keren banget kan, Sahabat…

 



 Narasumber pada pertemuan ini adalah salahseorang yang luar biasa dalam tim Omjay. beliau adalah Prof. Dr. Ngainun Naim. Selain penulis hebat, beliau adalah salahseorang dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan kyai juga.

Berkaitan dengan tema yang disajikan, narasumber berkata bahwa beliau tidak akan menjelaskan bahwa menulis itu mudah atau sulit. Beliau hanya ingin mengajak para peserta, khususnya, supaya bisa menulis. caranya satu: dengan menulis.

Ketika muncul pertanyaan: apa yang akan ditulis? Maka jawabannya adalah apapun. Ukuran tulisan tidak harus selalu dipertimbangkan, isi tulisan pun bisa apa saja. Hal-hal yang oleh kita dianggap sederhana dan terjadi di sekitar kita, itu bisa menjadi sebuah tulisan, sehingga pada akhirnya orang lain bisa ikut menikmati tulisan kita. Perjalanan kita ke suatu tempat pun bisa menjadi sumber tulisan kita.  Beliau dalam hal ini banyak memberi contoh hasil tulisannya. Tulisan beliau tentang suatu sore di bulan Ramadhan, suasana Ramadhan di alun-alun Trenggalek, kisah pertemuan beliau dengan salahsatu sahabatnya, dan sebagainya. Jadi, pengalaman hidup sehari-hari, itu sumber tulisan yang subur. Kita juga akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan yang dialami oleh kita sendiri.

Narasumber menyampaikan kunci penting dalam menulis. diantaranya sebagai berikut.

1.      Jangan takut salah atau jelek

2.      Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit, karena itu bisa menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran

3.      Setelah selesai menulis, endapkan dulu.

4.      Saat yang berbeda, baru mulai untuk mencermati kalimat demi kalimat yang sudah ditulis. Kita bisa menambahkan ide atau membenarkan tulisan yang typo, dan sejenisnya. Setelah dianggap layak, baru diposting, karena tulisan kita adalah jejak kita

5.      Menulislah secara ngemil; sedikit demi sedikit

Terima kasih Prof.,ilmu dan pengalaman, serta link-link hasil karya dari Prof. sangat menginspirasi. Terima kasih Bu moderator, terima kasih tim Omjay. 

Sahabat, mantap banget nih yang sudah disampaikan oleh narasumber pada pertemuan ke-9 ini. 

Rabu, 25 Januari 2023

AYO MENULIS DAN POSTING!!!

 

RESUME PERTEMUAN 8 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Rabu, 25 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Komitmen Menulis di Blog        

Narasumber        : Drs. Dedi Dwitagama, M. Si

Moderator           : Sigid PN, SH.

 


Bismillah…

Saudaraku semua, alhamdulillah kita bisa bertemu lagi dalam keadaan sehat, insyaaAllah. Aamiin.

Saking serunya ikut pelatihan kelas menulis, tidak terasa, sekarang sudah memasuki pertemuan ke-8. Selamat membaca resumenya, Sahabat!

Pertemuan pada kelas menulis ke-8, terasa lebih berbeda, salahsatunya karena pelatihan dilaksanakan melalui zoom. Pa Sigid sebagai moderator mengarahkan para peserta untuk segera bergabung di link zoom meeting yang telah disiapkan oleh Tim Solid Omjay.  Pemateri pada kesempatan ini adalah Pak Dedi. Beliau merupakan salahsatu orang hebat. Pengalaman di bidang menulis sangat luar biasa, penyampaian materinya juga keren banget: jelas dan kongkrit.

Menurut pemateri, komitmenlah dalam menulis. mau dionlinekan atau tidak, teruslah menulis. Dalam menulis sebetulnya tidak sesulit yang dibayangkan. Intinya kita harus punya tekad yang kuat untuk memulai dan terus menulis.  Menulis apa saja.

Ketika punya ide, langsung tulis saja, langsung diposting. Ketika kita membutuhkan karya tulis, tulisan tadi bisa dijadikan bahan dan itu tentu sangat membantu. Tulisan yang kita posting sebenarnya tidak hanya bisa menjadi KTI, tapi bisa menjadi apa saja sesuai dengan yang kita butuhkan.

Untuk awal membiasakan menulis, kita bisa memaksakannya terlebih dahulu. Tentu bentuk memaksakan dengan cara yang cantik. Termasuk penumbuhan pembiasaan menulis terhadap anak didik, seharusnya kita sebagai guru bisa mengarahkannya.

Dalam kegiatan apapun, sebetulnya kita jangan terlalu bertumpu terhadap materi, khususnya bentuk uang. Bentuk investasi kita cakupannya harus lebih luas. Selain bentuk uang, kita insyaaAllah akan meraih hal-hal lain juga yang pasti sama berharganya atau bahkan lebih berharga dari materi yang bersipat uang. Begitupun dalam hal menulis, pasti lambat laun akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, yang mungkin tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya.

Dalam kegiatan menulis, ketika kita sudah berkominten, sebetulnya kita jangan punya pikiran layak atau tidak layak terhadap tulisan kita. Kadang kita berpikir apa yang kita pikirkan atau nantinya akan ditulis, mungkin terlalu sederhana. Hal tersebut jauhkanlah dari pikiran kita. Kita tidak tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat secara umum. Bisa saja yang kita tulis sedang tidak jaman, atau tidak penting, suatu saat justru itu yang dibutuhkan dan menjadi trend. Itu salahsatu yang dialami oleh narasumber.

Motivasi menulis sebenarnya bertebaran di sekitar kita. Kegiatan menulis bisa dimulai dari hal-hal ringan yang ada dan terjadi di sekitar kita. Kita foto apa saja yang ada dan terjadi di sekitar kita, kita buat videonya. Untuk awal, kita tidak perlu berpikir mengeditnya, posting saja melalui media apapun, seperti blog, tiktok, youtube, dan lain-lain. Suatu saat kita akan terkesima, bahwa postingan kita ternyata menjadi trend dan dibutuhkan oleh masyarakat. Intinya, menulis saja.

Terima kasih Tim Solid Omjay, pelatihan ini sangat bermanfaat. Terima kasih Pak Dedi, pengalaman dan ilmu yang bapak sampaikan sangat menginspirasi.

Maaf, saya jujur nih, niat awal ikutan zoom tidak akan sampai selesai karena kouta sedang menipis, tapi ternyata menarik banget. Sampai tamat deh akhirnya, hehe…

Yuk marii… kita terus menulis, Sahabat!

 

 

 

 

 

Senin, 23 Januari 2023

Writer’s Blok, No…

 

RESUME PERTEMUAN 7 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Senin, 23 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Mengatasi Writer’s Block           

Narasumber        : Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr..

Moderator           : Raliyanti, S. Sos., M. Pd.

 


Bismillah…

Para sahabat semua, alhamdulillah kali ini kita bisa bertemu lagi dalam berbagi resume ke-7 dalam keadaan sehat. Aamiin.

Setelah pada pertemuan sebelumnya semangat membara untuk bisa membuat buku mayor bersama Prof. Eko, tema pada pertemuan ke-7 ini adalah: Mengatasi Writer’s Block dengan narasumber Ibu Ditta dan dipandu oleh moderator yaitu Ibu Raliyanti.

Sebelum memulai aktivitas, kita harus terbiasa dengan berdoa terlebih dahulu. Itupun selalu disampaikan dan diarahkan para moderator Tim Solid OmJay, termasuk yang dilakukan moderator pada pertemuan ke-7 ini. In syaaAlloh kegiatan kelas menulis ini akan semakin berkah dan mendapat ridho Allah SWT. Aamiin. Terimakasih Tim Solid Omjay, ini kegiatan yang sangat bermanfaat.

Dipandu oleh moderator hebat dan narasumber yang luar biasa, semangat para peserta terus dipupuk. Melalui berbagai hasil karya dan penghargaan yang sudah diraih oleh ibu moderator dan ibu narasumber, tentu ini membuat semangat peserta semakin menggelora.

Menurut narasumber, siapapun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Itu yang telah dilakukan dan dijalani oleh Tim Solid Omjay, seperi Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof Eko, dan yang lainnya. Semua hasil karya dan penghargaan tidak diraih dengan cara instan. Termasuk narasumber sendiri. Bu Ditta sudah gemar membaca sejak sebelum SD, dan mulai menulis ketika SD dengan menggunakan Bahasa Inggris. Hal tersebut menjadi kebiasaannya sampai SMA. Ternyata, kegiatan seperti itu bisa menjadi self healing yang baik juga. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada pasiennya untuk menulis sebagai salahsatu cara mengatasi depresi dan sebagainya.

Kebiasaan menulis yang dirasakan narasumber memang banyak sekali manfaatnya. Ketika kuliah, Bu Ditta pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekannya dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di jurusan, serta meraih juara dua. Ketika kuliah juga beliau pernah menulis proposal bersama temannya dan berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta, itu di tahun 2009-2010. Begitu selanjutnya sampai saat ini. Kegiatan menulis terus dilakukan, bisa dilakukan karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain-lain.

Berkaitan dengan write’s block, Bu Ditta menyampaikan bahwa aktivitas menulis itu maknanya luas. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu, tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis, atau bloger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer sebagai penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, technical writer, hingga UX writer, dan sebagainya.

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer’s Block. Tak peduli muda atau tua, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapapun yang masuk dalam dunia kepenulisan. WB bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan dan itu bisa berulang.

WB adalah kondisi di mana kita mengalami kebuntuan menulis. tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal tersebut bisa disadari atau tidak. Istilah WB sebetulnya Sudah ada sejak tahun 1940-an, dperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalisis di Amerika.

Penyebab-penyebab WB diantaranya seperti di bawah ini.

1.      Mencoba metode/topik yang baru

2.      Stress

3.      Lelah fisik/mental

4.      Terlalu perfeksionis

 

Beberapa obat WB diantaranya sebagai berikut.

1.      Mencoba hal-hal baru dalam menulis

2.      Membaca buku ringan untuk cemilan otak

3.      Bebas menulis, menulis saja, jangan memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi, dan sebagainya

 

Yuk ah sahabat, kita lanjutkan kegiatan menulisnya, bebas menulis.

 

 

 

Jumat, 20 Januari 2023

MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU

 

RESUME PERTEMUAN 6 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Jumat, 20 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu                            

Narasumber        : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A.

Moderator           : Aam Nurhasanah, S. Pd.

 


Assalamu’alaikum …

Sahabat semua, tidak terasa, sekarang saya sudah mengikuti kelas menulis pertemuan keenam. Pada pertemuan keenam ini, temanya yaitu: Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu. Menurut saya, itu tema luar biasa banget. Bagaimana bisa dalam waktu dua minggu berhasil menerbitkan buku mayor? Bagaimana menurut sahabat?

Melalui tulisan ini, saya akan berbagi resume dengan Anda tentang tema tersebut. Selamat membaca ya!

Bersama ibu Aam sebagai moderator, dan Prof. Ekoji sebagai narasumber pada pertemuan ini, membuat saya penasaran dan semangat sekali untuk terus mengikuti kelas menulis ini.

Prof. Ekoji merupakan seorang narasumber yang hebat. Selain rektor di Universitas Pradita, beliau juga seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika. Beliau dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital. Selain itu, beliau adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam dan luar negeri. Luar biasa banget kan, narasumber pada pertemuan keenam ini. Saya berterimakasih sekali kepada Tim Solid OmJay.

Meskipun kelas menulis ini dilaksanakan secara online, saya dan pasti para peserta yang lain juga, serasa terhipnotis untuk terus mengikuti arahan dari ibu moderator secara seksama. Ini bukti bahwa moderatornya juga tidak kaleng-kaleng, hehe…

Buku mayor adalah buku yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Sampai saat ini, narasumber sudah menulis kurang lebih 121 buku mayor, masyaaAllah. Dalam bentuk artikel, narasumber sudah menulis kurang lebih 623 buah, dalam Bahasa Indonsia dan Bahasa Inggris. Tulisan pertamanya diterbitkan di sebuah majalah saat Prof Eko SMP. Memang beliau hobi menulis dari sejak kecil.

Alasan beliau senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Hal lain yang membuat narasumber ketagihan menulis adalah karena banyaknya orang yang mengucapkan terimakasih melalui SMS (dulu belum ada WhatsApp seperti saat ini) terhadap buku yang telah dibuatnya. Itu sangat membesarkan hati dan merasa bahwa hidupnya menjadi sangat berguna. Mereka tahu no hp Prof. Eko karena beliau selalu mencantumkannya pada setiap buku yang ditulis.

Sepuluh buku pertama Prof. Eko isinya dalah buku rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu topik yang sedang trend pada saat itu. Di luar dugaan, banyak sekali orang yang membeli buku tersebut, sehingga membuat semakin ketagihan untuk menulis.

Kalau kita ingin menuliskan buku yang diterbitkan mayor, maka kita harus mengikuti kebutuhan pasar. Jadi, kita menulis bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Buatlah tema-tema buku atau tulisan kita yang unik dan membuat orang lain menjadi penasaran. Kita lihat apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini.

Dalam pertemuan keenam ini, narasumber langsung mangajak para peserta untuk praktik langsung. Hal ini sesuai dengan salahsatu prinsip beliau, bahwa belajar ketika berkarya, bukan belajar dulu baru berkarya. Prof Eko mengajak kepada para peserta yang berminat untuk langsung mendaftarkan diri  bergabung di kelas khusus yang nantinya akan dibimbing langsung oleh beliau dalam membuat buku yang diminati penerbit mayor. Prof. Eko akan memulai workshop pada tanggal 25 Januri 2023, tepat setelah sehari beliau ulang tahun. Beliau menamai kelas khusus itu Januari Berseri. Saya dan peserta yang lainnya tentu sangat menyambut gembira, siap berada di kelas Januari Berseri, meskipun sebenarnya belum terbayang. Kata orang Sunda: asal gedé haté heula wé lah, héhé

Ah, luar biasa pertemuan keenam ini. Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Semangat yang disampaikan oleh Prof. Eko membuat saya dan para peserta lainnya lebih terperanjat. Gaya beliau yang lebih senang mengajak para peserta berjalan bersama, bukan sekedar diskusi, membuat kelas menulis pada pertemuan keenam ini semakin semarak. 

Terima kasih Bu Aam dan Prof. Eko serta Tim Solid Omjay... Ini kelas menulis yang sungguh menakjubkan.

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 18 Januari 2023

BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

 

RESUME PERTEMUAN 5 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Rabu, 18 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                   : Blog sebagai Media Pembelajaran                         

Narasumber        : Dail Ma’ruf, M. Pd.

Moderator           : Purbaniasita KS, S. Pd.

 


Bismillah…

Bagaimana kabar Sahabat semua? Semoga kita selalu disehatkan lahir dan batin… Aamiin.

Sahabat, resume pertemuan kelima tentang “Blog sebagai Media Pembelajaran” yang bisa saya sampaikan sebagai berikut. Selamat membaca!

Melalui aplikasi WhatsApp grup, Ibu Purbaniasita dengan panggilan Bu Sita sebagai moderator membuka kelas menulis dengan beberapa pantun yang keren. Berikut ini salahsatu pantunnya.

Wanita jelita menjadi biduan

Bingung sejenak cari alamat

Selamat dating tuan dan puan

Semoga acara ini membawa manfaat

Hal tersebut tentu menjadi salahsatu bukti keterampilan merangkai kata ibu moderator yang luar biasa. Setelah diawali dengan pembukaan dan doa, Bu Sita  menyampaikan bahwa kelas menulis pada pertemuan kelima ini dibagi menjadi empat sesi, yaitu: pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab, dan penutup.

Bapak Dail Ma’ruf sebagai narasumber pada pertemuan ini ternyata akrab dipanggil Ustadz, bu moderator memanggilnya Ustadz Damar. Narasumber sebagai lulusan KBMN Angkatan 20, sangat bersyukur sekaligus berterima kasih kepada OmJay dan tim. Kegiatan ini sangat bermanfaat. Narasumber juga memberikan motivasi dan semangat kepada para peserta, untuk terus berkarya. Melalui pepatah man jadda wajada, siapa yang sungguh-sungguh pasti berhasil, insyaaAllah.

Pada dasarnya blog sama dengan medsos lainnya, seperti FB, IG, Email, Tiktok, dan You Tube. Media ini bisa dimanfaatkan untuk apapun, termasuk media pembelajaran yang efektif.

Narasumber menyampaikan tentang pengertian blog. Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh Jhon Barger. Barger memberi nama weblog untuk mengkhususkan istilah website yang bersifat pribadi dan sering diperbaharui dari waktu ke waktu.

Hal-hal istimewa dari bloger, misalnya: Pak Herman Yudiono (Bloger terkenal Indonesia). Beliau mendapat gaji 21 jt/bulan dan benefit lainnya, menjadi fulltime bloger. Kesimpulannya, menjadi bloger ternyata bisa kaya juga dari segi materi.

Karya-karya dari narasumber ternyata sudah banyak dan luar biasa. Hal ini sengaja disampaikan narasumber supaya peserta lebih termotivasi. Menurut narasumber, supaya tetap konsisten menulis diantaranya: kita niatkan menulis itu sebagai ibadah; iklhaskan hati kita terhadap yang membaca tulisan kita, mau ada yang komen ataupun tidak, jangan berhenti menulis; dan yakinkan bahwa dengan menulis setiap hari, maka setiap tahun akan bisa menerbitkan minimalnya satu buku. Tumbuhkan dan pupuk terus rasa percaya diri kita terhdap kemampuan menulis dan kualitas tulisan kita. Bisa jadi menurut kita biasa saja, padahal ternyata bermanfaat untuk orang lain.

Jenis-jenis blog banyak, diantaranya: blog pendidikan, sastra, pribadi, bertopik, kesehatan, politik, perjalanan, riset, hukum, media, agama, dan bisnis. Jenis-jenis blog tersebut tergatung dari isinya.

Manfaat dari blog diantaranya sebagai berikut.

1.      Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru.

2.      Blog dapat meringankan tugas dan beban guru dalam mengajar

3.      Blog dapat meningkatkan minat belajar para siswa.

4.      Blog dapat diakses oleh siapa pun di belahan dunia.

5.      Blog dapat menjadi media silaturahim.

Berkaitan dengan blog, OmJay sudah memberikan contoh nyata. Melalui blog beliau mendapat berkah, dari segi materi dapat; termasuk untuk menjadi menjadi doktor, disertasinya tentang bolg dengan judul: Peran Blog Kolaborasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Murid.

Disampaikan narasumber juga bahwa rajin-rajinlah menulis setiap hari. Kita bisa memanfaatkan blog untuk mempublikasikan hasil tulisan kita. Ciptakan isi dan tampilan blog yang menarik, sehingga banyak diminati orang lain. Yakinkan, in syaaAllah bahwa “usaha tidak akan menghianati hasil”, begitu kata Ust. Damar.

Bagaimana Sahabat, sepakat dengan yang sudah disampaikan narasumber? Kalau saya sih sepakat banget…

 

 

 

 

Selasa, 17 Januari 2023

UKIR PRESTASI DENGAN MENGGALI POTENSI

 

RESUME PERTEMUAN 3 PELATIHAN KBMN 28


Hari/Tanggal       : Jumat, 13 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    :Gali Potensi Ukir Prestasi           

Narasumber        : Aam Nurhasanah, S.Pd.

Moderator           : Arofiah Afifi, S.Pd.

 


Bismillah…

Bagaimana kabar sahabat semua? Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam setiap urusan… Aamiin.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi resume pertemuan ketiga tentang “Gali Potensi Ukir Prestasi”. Selamat membaca!

Melalui aplikasi WhatsApp grup, Ibu Arofah sebagai moderator membuka kelas menulis dengan menyampaikan bahwa menulis merupakan suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, dan suatu cara untuk menyentuh seseorang. Cara itu bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang. Dalam hal ini, banyak kecemasan yang kadang timbul dalam diri kita terhadap kemampuan kita sendiri. Tentu hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Bersama pemateri hebat, Bu Aam Nurhasanah, S.Pd., ditemani moderator yang luar biasa, saya sangat bahagia bisa mengikuti kegiatan ini. Disampaikan oleh moderator, Bu Aam merupakan salahseorang penulis yang keren. Beliau sudah banyak sekali meraih pernghargaan dan kejuaraan dalam bidang menulis. buku-buku karya beliaupun sudah banyak. Hal ini semakin memotivasi saya. Bismillah… semoga saya juga bisa.

Sesuai dengan tema, bagaimana menggali potensi untuk mengukir prestasi? Maka jawabannya sederhana, yaitu: kita bisa memulai dengan apa yang kita sukai. Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk memulai tulisan: karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasikan tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Hal tersebut pada awalnya dirasakan juga oleh narasumber.

Menurut narasumber, untuk menjadi penulis yang hebat, kita harus terus berusaha. Salahsatu yang bisa dilakukan diantaranya dengan membiasakan menulis setiap hari. Hal ini sering disampaikan oleh OmJay, ini benar sekali. Dengan menulis setiap hari, kita semakin terbiasa dan terasah dalam menuangkan ide, mengolah kata, dan seterusnya hingga pada akhirnya buku antologi dan buku solo bisa terbit. Buku merupakan mahkota bagi penulis.

Narasumber memberikan semangat dan motivasi dalam bentuk nyata dengan berbagai hasil karya yang banyak sekali. Meskipun pelatihan berlangsung online, tetap mengesankan dan sangat menarik. Peserta sangat antusias. Terima kasih Bu Moderator, Ibu Narasumber, dan Tim OmJay.

Yuk ah… Bismillah, in syaaAllah semakin bersemangat. Bagaimana dengan Anda? Pasti donk ya…

Senin, 16 Januari 2023

YUK…MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

 

RESUME PERTEMUAN 4 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal       : Senin, 16 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                   : Menulis Buku dari Karya Ilmiah               

Narasumber        : Eko Daryono, S. Kom.

Moderator           : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

 


Bismillah…

Bagaimana kabar sahabat? Semoga kita selalu disehatkan lahir dan batin ya… Aamiin.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi resume pertemuan keempat tentang “Menulis Buku dari Karya Ilmiah”. Selamat membaca!

Melalui aplikasi WhatsApp grup, Ibu Nur sebagai moderator membuka kelas menulis dengan chatnya Bu There: “jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti”. Tentu ini salahsatu motivasi yang luar biasa supaya para peserta, khususnya, lebih semangat lagi dalam berkarya.

Narasumber pertemuan keempat ini adalah Pak Eko, Bu moderator memperkenalkan dengan panggilan Mr. Yons. Tentu ini terasa lebih akrab kan ya?

Setelah berdoa, dilanjutkan dengan perkenalan moderator dan narasumber, bu moderator menyampaikan bahwa komitmen dan konsisten dalam menulis sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian, sehingga terbentuklah laporan yang dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. Sayangnya, terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker, atau perpustakaan dan kadang terlupakan.

Bersama narasumber yang selain sebagai pengajar, juga penulis hebat, disertai berbagai prestasi yang luar biasa, peserta rasanya semakin semangat. Dalam hal ini, saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti kegiatan ini.

Menurut narasumber, tema menerbitkan buku dari karya tulis ilmiah sekilas terlihat teoritis dan membuat pusing, karena tidak ada standar konversi KTI menjadi buku. Namun, menurut berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, peneliti LIPI, dan pakar menulis, akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Hal ini bersifat fleksibel, beda penulis kadang beda persepsi.

Narasumber menjelaskan bahwa yang dimaksud KTI  dalam peraturan Kepala LIPI No. 2 Tahun 2014 adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan,  kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Yang termasuk KTI ada dua: KTI bonbuku dan KTI buku.

KTI nonbuku diantaranya dijelaskan sebagai berikut. KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar, contohnya: tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. KTI hasil penelitian, contohnya: PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal. KTI bersipat ulasan atau resensi.

KTI buku diantaranya dijelaskan sebagai berikut. Buku bahan ajar: diktat, modul, buku ajar, buku referensi. Buku pengayaan, misalnya: monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan. Buku kompilasi misalnya: buku rampai dan prosiding.

Struktur penulisan KTI umumnya meliputi halaman awal, bagian isi (pendahuluan, kahian teoritis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahsan, penutup) dan halaman akhir (daftar Pustaka dan lampiran-lampiran).

Menurut narasumber, secara sistematika, tentu ada bedanya antara penulisan KTI dengan penulisan buku. Dalam hal ini, ada penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan salahsatunya supaya tidak kaku. Misalnya dalam penomoran setiap sub bab. Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas, dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti: penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis, dan sejenisnya.

Salahsatu cara mengkonversi KTI menjadi buku adalah dengan memodifikasi judul. Judul KTI biasanya mengandung unsur: variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian. Judul buku hasil konversi harus punya daya tarik dan daya jual, unik, mudah diingat, serta mencerminkan isi buku.

Contoh buku hasil konversi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh narasumber diantaranya:

Judul laporan: Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Materi Peran dan Dampak TIK dengan Penerapan Strategi TIM Quiz pada SIswa Kelas VII H SMP Negeri 3 Mojolaban Sukoharjo Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018

Judul buku: Strategi Tim Quiz dalam Pembelajaran TIK

Dalam penyajian setiap bab juga perlu dimodifikasi, tentu hal ini tidak bisa dibilang mudah pada awalnya. Narasumber menyemangati para peserta untuk tenang dan terus semangat. Para penulis hebat yang terbagung dalam tim solid OmJay pasti siap membantu. MasyaaAllah

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengkonversi KTI menjadi buku diantaranya sebagai berikut. Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Keempat, modifikasi bahasa buku. Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Keenam, wajib menuliskan semua daftar pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. Ketujuh, memeperhatikan kaidah penyususnan buku ber-ISBN, khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai buku 4 PKB.

Pengetahuan, pengalaman, dan motivasi yang disampaikan oleh narasumber pada pertemuan keempat ini sungguh luar biasa. Tema ini merupakan hal baru bagi saya dan sangat bermanfaat. Saya semakin bersemangat untuk terus mencoba menulis. Bismillah…semoga diistiqomahkan.

Mudah-mudahan resume ini bermanfaat juga bagi pembaca ya…

 

 

Rabu, 11 Januari 2023

GAIRAH MENULIS YANG MEMBUNCAH

 

RESUME PERTEMUAN 2 PELATIHAN KBMN 28

Hari/Tanggal       : Rabu, 11 Januari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Menjadi Penulis Sebagai Passion                           

Narasumber        : Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd.

Moderator           : Widya Setianingsih, S. Ag.

 


Bismillah…

Apa kabar saudaraku semua? Semoga kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi resume kedua tentang menjadi penulis sebagai passion. Selamat membaca!

Melalui aplikasi WhatsApp grup, Ibu Widya sebagai moderator membuka kelas menulis dengan menyajikan sebuah puisi yang sangat indah, sungguh puisi yang sangat luar biasa. Dalam pembukaan, Bu Widya menyampaikan bahwa passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari seseorang. Hal ini dikaitkan dengan kegiatan menulis tentunya.

Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd. (Bu Sri Kangjeng) sebagai narasumber pada pertemuan kedua ini merupakan sosok yang keibuan, tutur katanya lembut, dan yang pasti sangat ahli dalam menulis.

Menurut Bu Sri Kanjeng, passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi, sehingga tidak pernah padam. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam, karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi, Ketika belum menulis, terasa ada yang kurang.

Banyak hal yang bisa dicapai dari kegiatan menulis. selain bisa memenuhi kebutuhan batin, tentu dalam hal lainnya juga, termasuk dari segi keuangan. Menulis bisa dijadikan media untuk menambah sumber pendapatan. Tulisan kita juga bisa menjadi pemberat amal kebaikan. Itu sesuatu yang luar biasa kan Sahabat? Tulisan kita bisa bermanfaat untuk dunia dan akhirat, MasyaaAllah.

Dalam teknisnya, kita bisa menuliskan apa saja, termasuk mungkin masalah yang sedang kita hadapi sambil memohon kepada sang Pencipta. Berikutnya, tulisan tersebut bisa dihapus atau mau diabadikan, itu pilihan Anda.

Kegiatan menulis itu berproses. Kita jangan bermimpi bisa langsung menghasilkan tulisan yang bagus. Ada hal-hal yang harus kita tempuh, sehingga kita pada akhirnya bisa merasakan bagaimana bahagianya ketika bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang berkualitas.

Kegiatan menulis bisa ditularkan juga terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Misalnya kita sebagai guru, bisa mengajak anak didik kita untuk membuat puisi, menceritakan kisah, dan lain-lain. Sebagai media publikasi, banyak yang bisa kita manfaatkan. Kita bisa membuat antologi, buku solo, ebook, dan sebagainya. Sekarang banyak komunitas untuk memasarkan dan mempublikasikan hasil tulisan kita. Hal seperti ini akan membuat kegiatan menulis semakin hidup dan tentunya akan menjadi sebuah kebanggaan untuk sekolah, anak didik, termasuk orangtua dan lingkungan sekitar.

 Mari kita hidupkan gairah untuk terus menulis, Saudaraku!!!

 

 

 


Senin, 09 Januari 2023

MENULISLAH

 

MENULISLAH DENGAN HATI

RESUME PERTEMUAN 1 PELATIHAN KBMN 28

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tanggal                : 09 Januari 2023

Narasumber        : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Om Jay)

Moderator           : Bapak Dail Ma,ruf

 



Bismillahirrahmanirrahiim.

Apa kabar sahabat semua? Semoga kita selalu ada dalam keadaan sehat lahir batin, Aamiin.

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi resume pertama tentang menulis dengan hati. Selamat membaca!

Pertemuan pertama pelatihan KBMN 28 dilaksanakan melalui WA grup. Dalam teknisnya, dibagi menjadi dua sesi: sesi penyampaian materi dan sesi tanya jawab. Baru pertemuan pertama, tapi sungguh luar biasa.

Setelah dibuka dengan perkenalan dari moderator dan diawali doa, peserta pelatihan dipersilahkan untuk membaca biodata narasumber yang dikirim melalui tautan blog. Sebagai orang yang baru mengenal kegiatan seperti ini, sungguh saya sangat beruntung bisa bergabung dalam pelatihan ini. Biodata narasumber ternyata sangat menarik, menginspirasi, dan mampu membangkitkan semangat menulis bagi saya. Para pembaca pasti penasaran kan? Silahkan Anda bisa membuka link berikut: https://wijayalabs.com/about

Melalui tulisan yang dibagikan ke peserta, Om Jay secara langsung atau tidak langsung sudah memberikan bukti dan terus memberi dukungan serta semangat kepada para peserta, khususnya, bahwa peran tulisan yang kita buat akan mampu membawa perubahan sangat besar, yang mungkin tidak pernah  dibayangkan sebelumnya. Om Jay berbagi cerita bagaimana bisa mendapat hadiah uang yang begitu besar dari tulisan. Beliau juga melalui tulisan bisa diundang ke Istana presiden. Melalui tulisan juga, beliau bisa melakukan dan mendapatkan banyak hal.

Berikut ini beberapa hasil karya Om Jay, judulnya sangat menarik dan menginspirasi. Tentu ini hanya sebagian kecil dari hasil karya beliau.

  




Om Jay meyakinkan para peserta bahwa semua orang bisa menulis dan menulis itu bisa dilakukan kapan saja, bebas. Dalam berbagai karyanya, beliau sudah membuktikan bahwa menulis itu tidak sulit. Rahasia bisa menulis setiap hari adalah rajin membaca tulisan orang lain. Kalaupun ada orang yang tidak bisa menulis, itu disebabkan karena malas membaca tulisan orang lain, atau merasa bahwa tulisannya yang paling hebat.  Jadi, ada ikatan yang sangat kuat antara rajin membaca terhadap tingkat kemampuan menulis seseorang.

Untuk penulis pemula, tema yang ditulis bisa diawali dari apa yang kita sukai dan kuasai. Dengan seperti itu, menulis akan terasa lebih mudah. Begitupun salahsatu yang dilakukan oleh Om Jay. Sebagai guru TIK, beliau berhasil membuat buku yang dijadikeun bahan ajar oleh banyak guru TIK di seluruh Indonesia.

Ini buku TIK yang dibuat oleh Om Jay.



Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari menulis. Selain kita bisa mengaktualisasikan diri, kita juga bisa menyampaikan pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Tentu hal ini akan menjadi kebanggaan dan kebahagian tersendiri untuk kita. Selain itu, dengan menulis kita akan mendapat peluang untuk bisa mendapat tambahan penghasilan serta manfaat-manfaat lainnya yang tidak hanya dinilai dengan materi.

Menulis dengan hati akan berbuah prestasi. “Menulislah dengan hatimu maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu”, begitu kata OM Jay. Beliau juga berpesan bahwa kita tetap harus mempertimbangkan tulisan kita sebelum diposting.

Jadi, apakah Anda masih ragu untuk menulis? Pasti tidak kan… Mari kita mulai menulis.

 

 


Minggu, 08 Januari 2023

PUNYA WAKTU LUANG? YUK BERKEBUN …

(Dok. Pribadi)


Punya waktu luang, tentu sangat diharapkan oleh semua orang. Pasti banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengisinya. Masing-masing bisa memilih jenis kegiatan atau aktivitas sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya. Apa yang biasa Anda lakukan di waktu luang? Pasti setiap orang memiliki jawaban yang berbeda.

Salahsatu yang dilakukan oleh saya ketika waktu luang adalah berkebun. Ya, berkebun sederhana tapi membahagiakan. Jangan membayangkan segala jenis tanaman saya tanam ya.

Awalnya tidak terpikir, apalagi saya tidak mempunyai lahan yang bisa digunakan untuk berkebun. Selain itu, saya juga belum terpikir, jenis tanaman apa saja yang bisa saya tanam. Ide berkebun didapat secara tidak sengaja saat berbincang dengan salahseorang ibu sesama orangtua di sekolah TK anak kami.

Sambil menunggu anak-anak pulang sekolah TK, banyak diantara orangtua siswa yang memilih untuk menunggu di sekolah sampai anaknya bubaran. Banyak obrolan yang mengalir diantara kami, diantaranya seputar perkembangan belajar anak-anak kami, bagaimana metode atau cara mendidik yang berbeda-beda bahkan sampai obrolan di luar itu, seperti aktifitas yang biasa dilakukan oleh setiap orangtua dalam mengisi waktu luang.

Diantara obrolan tersebut, saya terinspirasi oleh salahseorang ibu yang memiliki berbagai jenis tanaman yang ditanam di bagian atas rumahnya, bukan di kebun. Jenis tanaman yang dimaksud diantaranya cabai, stroberi, bawang merah, dan bawang daun. Uniknya, beliau bercerita bahwa hanya memiliki lahan dengan luas kurang lebih 2 m².

Di benak saya bertanya, bagaimana bisa dengan luas lahan sebesar itu bisa berhasil menanam berbagai jenis tanaman? Apalagi ketika ibu tersebut bercerita bahwa pohon stroberi yang ditanam sudah lebih dari 200 buah, belum lagi cabai dari berbagai jenis, bawang merah juga banyak, begitupun tanaman lainnya. Ternyata menurut beliau, media tanam yang bisa digunakan relatif sederhana. Beliau bisa menanam bawang merah dan stroberi dengan memanfaatkan gelas plastik bekas air mineral. Begitupun media yang digunakan untuk menanam cabai, beliau cukup memanfaatkan wadah plastik bekas minyak goreng, sehingga memang tidak memerlukan lahan luas dan media tanam yang banyak. Menurut ceritanya, beliau memang tidak pernah membeli pot atau sejenisnya. Semuanya memanfaatkan barang bekas. Bekas kue kaleng, mie instan cup, botol minuman, dan sejenisnya beliau manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Halaman rumah saya memang tidak luas, tapi saya punya lahan di atas rumah yang bisa dimanfaatkan. Ada perasaan sayang kalau tidak dimanfaatkan, apalagi kalau ingat cerita ibu tadi, saya jadi semakin termotivasi.

Awalnya saya diberi dua pohon stroberi oleh ibu tersebut. Saya jaga dengan baik pohon stroberi tersebut. Alhamdulillah, setelah beberapa minggu tumbuh tunas, dan begitu seterusnya. Saya sengaja membeli media tanamnya berupa polybag sehingga bisa lebih leluasa. Selain stroberi, saya mencoba menanam bawang merah, dan cabai. Berikutnya ada seorang ibu juga yang memberi tangkai buah naga, saya coba tanam juga. Alhamdulillah sudah beberapa kali bisa dipanen.

Itulah jenis tanaman yang saya tanam. Jenis tanaman yang saya tanam memang yang saya anggap dibutuhkan dan proses pemeliharaannya sederhana. Saya cenderung kurang menyukai tanaman berjenis bunga. Saya memilih menanam stroberi, bawang merah, cabai, kunyit, jahe, serai, sirih, dan sejenisnya. Minimalnya, saya bisa memenuhi sebagian kebutuhan dapur termasuk bisa jadi alternatif obat juga ketika misalnya anak demam, batuk, atau sakit perut.

Alhamdulillah, dari kegiatan tersebut sangat terasa manfaatnya bagi saya. Ada perasaan bahagia yang lebih juga ketika bisa berbagi dengan keluarga atau tetangga karena panennya lumayan banyak. Mereka bisa ikut mencicipi juga.

Saya yakin, banyak orang yang sudah melakukan hal ini melebihi saya. Semoga cerita tadi bisa menjadi inspirasi untuk para pambaca, berkebun sederhana penuh manfaat dan membahagiakan.


Garut, 08 Januari 2023

Sabtu, 07 Januari 2023

KELAS DASAR BLOG YANG ISTIMEWA


(Dok. pribadi)

 Alhamdulillah, saya dapat kesempatan untuk bisa mengikuti pelatihan kelas dasar blog angkatan 7. Pelatihan itu sendiri dilaksanakan dalam waktu tiga hari, dari tanggal 6-8 Januari 2023 dengan pemateri Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd (Pak Brian). Ilmu yang didapat banyak sekali, terima kasih.

Hari pertama, Pak Brian melalui WA grup mengshare modul tentang teori dasar blog. Materi yang disajikan di dalam modul sangat jelas, sehingga secara umum bisa mudah untuk dipahami. Kalaupun ada sebagian materi yang kurang dipahami, hal tersebut berkaitan dengan teknis membuat blog, itu bisa langsung ditanyakan ke Pak Brian.

Pada hari kedua, teknis pelatihan dilaksanakan melalui zoom meeting pada tanggal 07 Januari 2023 pukul 13.00-15.00 WIB. Melalui zoom meeting, dibahas secara lengkap tentang berbagai permasalahan yang dialami peserta ketika membuat blog. Pada kesempatan tersebut, peserta diberi kesempatan secara bebas untuk bertanya tentang kendala atau kesulitan yang dialaminya. Permasalahan yang dialami peserta dintaranya tentang bagaimana memposting gambar dan video yang tepat. Selain itu, dibahas juga tentang cara mengganti tema pada blog, bagaimana tatacara pengaturan letak, pemberian lebel, dan sebagainya. Tentu hal tersebut sangat bermanfaat bagi para peserta, khususnya saya.

Hari ketiga tidak ada materi atau pertemuan khusus. Semua peserta diberi tugas untuk mencoba mempraktikkan ilmu-ilmu tentang membuat blog dan segala hal yang berkaitan dengan kelas dasar blog yang sudah dipelajari/didiskusikan sebelumnya. Sebagai bukti sudah sejauh mana tingkat pemahaman peserta terhdap pelatihan kelas dasar blog ini, seluruh peserta diwajibkan untuk mengirimkan link blog yang telah dibuat oleh masing-masing melalui WA grup. Berikutnya oleh Pak Brian akan dievaluasi hasilnya, sehingga pada akhirnya setiap peserta akan mendapat sertifikat pelatihan kelas dasar blog tersebut.

Jumat, 06 Januari 2023

PAGI YANG INDAH


Pagi hari ini sangat cerah. Awan biru begitu indah sejauh mata memandang, menambah kehangatan suasana pagi yang menembus hati. Pagi hari yang kami sambut dengan penuh suka cita, sebagai hari pertama anak sulung dan suamiku memulai rutinitas di sekolah, sementara aku dan anak bungsuku baru akan memulainya kembali hari Senin lusa. Kuantar mereka dengan penuh tatapan sayang serta doa terbaik. Semoga hari-hari kami semakin lebih baik dan penuh berkah, aamiin.

Setelah mereka berangkat ke sekolah, aku ajak anak bungsuku untuk berjemur sambil bermain sepeda di halaman. Dia terlihat senang sekali. Anakku berkali-kali mengelilingi halaman, sesekali melihat ke arahku sambil menyapa dan melempar senyum dengan penuh bangga. Alhamdulillah, dia sudah lancar mengendarai sepedanya. Jadi aku tidak perlu menemaninya berkeliling seperti ketika dia masih belajar naik sepeda.

Selesai main sepeda, ku ajak dia mengecek dan menyiram tanaman yang tersisa. Sebagian tanamanku ada yang rusak karena dimakan siput. Jadi, secara  berkala aku harus lebih rajin mengeceknya, karena pada dasarnya, kami memang suka terhadap tanaman.

Cahaya matahari pagi terasa sangat hangat menyentuh tubuh ini. Pasti itu dirasakan juga oleh Ayla, anakku. Sungguh pagi yang luar biasa. Kita semua pasti tahu, tidak semua belahan dunia dapat merasakan bagaimana hangatnya sinar matahari pagi, bahkan ada yang harus menunggu dalam waktu yang lama untuk merasakan sinar matahari.

Aku sangat bahagia dan penuh syukur bisa diberi kesempatan ini oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai ibu rumah tangga, aku memulai rutinitas harian diawali basmallah. Meskipun hasil masakku mungkin tidak selezat buatan ibu yang lain, tapi mereka terlihat sangat menikmati sarapan bersama sambil bercengkrama. Begitupun terhadap semua yang telah aku siapkan dan dikerjakan untuk mereka, mereka terlihat bahagia. Tentu, hal tersebut membuat aku bangga dan semakin menambah rasa syukurku. Ini hanya satu pagi dari beribu-ribu pagi yang telah kami lalui. Terima kasih Sang Penguasa Alam, Allah SWT.

Sungguh nyata firman Allah SWT dalam Q.S. Ar-Rahman: “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

 

Garut, Sabtu, 07 Januari 2023

Nan_sOenda

SALSÉ

Nyarandé nyalsé na amparan Suku nanggunjar aya ku genah Kali-kali ramo gerak kutak ketik Leng deui ngahuleng   Niat haté hayang ng...