Jumat, 24 Februari 2023

MELEJITKAN PRESTASI DENGAN MENULIS

RESUME PERTEMUAN 21 PELATIHAN KBMN 28


Hari/Tanggal        : Jumat, 24 Februari 2023

Waktu                 : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                   : Melejitkan Prestasi dengan Menulis      

Narasumber         : Rita Wati, S. Kom

Moderator            : Helwiyah, s. Pd., M.M

 


Bismillah…

Assalamu’alaikum sahabat-sahabatku… bagaimana kabar semuanya? Semoga semuanya selalu ada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

Passion dan minat bakat setiap orang berbeda. Semua bisa dikembangkan dengan banyak berlatih, doa, usaha, dan kerja sungguh-sungguh. Produktivitas dan prestasi adalah satu kesatuan yang utuh. Menulis merupakan kegiatan produktif yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan rajin menulis, kita akan mendapat berbagai kesempatan untuk bisa berbagi dengan yang lain.

Bagi guru, menulis merupakan salah satu modal utama untuk menyebarkan informasi, berita, materi pembelajaran, dan lain-lain. Medianya bisa menggunakan blog, salahsatunya.

Sekarang ini milyaran konten hadir di dunia maya. Tentu saja ada konten positif dan konten negatif. Sebagai guru, kita harus ikut berjuang dan andil menjadi content writer untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca di dunia maya.

Ukuran prestasi dalam menulis sebenarnya relatif. Dengan buku atau tulisannya bisa diterbitkan di penerbit mayor, itu bisa menjadi prestasi. Tulisan kita dibaca dan dikomentari oleh penulis yang sudah terkenal, itupun bisa menjadi kebanggaan dan dianggap sebuah prestasi juga.

Intinya, kita rajin saja menulis. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara yang dimaksud diantaranya: pintar membagi waktu, memelihara semangat menulis dengan cara lebih rajin membaca dan melihat orang-orang yang sudah sukses dalam bidang menulis serta pandai melihat peluang. Selain itu, cara fokus menulis yaitu harus rajin research tentang tema yang dilombakan. Melalui hal-hal seperti ini, kita akan dibuat lebih tertantang.

Dalam hal menulis, kita tulis saja ide-ide yang ada dalam pikiran kita secara tuntas. Selanjutnya coba dibaca ulang, atau meminta bantuan teman. Sehingga pada akhirnya, tulisan kita bisa lebih dipahami dengan baik.

Masalah-masalah penulis pemula diantaranya sebagai berikut.

1.   susah ide

2.   Miskin kosakata

3.   Sulit merangkai kata

4.   Sering menunda-nunda

5.   Bingung mau menulis apa

6.   Tidak percaya diri

7.   Merasa tulisannya jelek/tidak layak dibaca

Solusi dari masalah-masalah di atas adalah membaca dan menulis. Begitu kata narasumber yang hebat pada pertemuan ke 21 ini.

Manfaat menulis dari segi kesehatan diantaranya seperti di bawah ini.

1.   Meredakan stres

2.   Memecahkan masalah dengan lebih baik

3.   Menuangkan perasaan sesuai keinginan

4.   Memperbaiki suasana hati

5.   Meningkatkan daya ingat

Sebagai refleksi, prestasi itu harus dirintis dengan ketekunan dan berpeluh tanpa keluh.

Luar biasa...

Terima kasih ibu moderator, ibu narasumber, dan tim OmJay.

 

  

Rabu, 22 Februari 2023

PEMASARAN BUKU

 

RESUME PERTEMUAN 20 PELATIHAN KBMN 28

 

Hari/Tanggal        : Rabu, 22 Februari 2023

Waktu                 : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                   : Pemasaran Buku       

Narasumber         : Agust Subardana, S.E., M.M.

Moderator            : Purbasita KS, S.Pd.

 


Bismillah…

Hai sahabat-sahabatku… bagaimana kabar semuanya? Semoga semuanya selalu ada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

Sahabatku, meskipun saya sedang mengikuti sebuah kegiatan yang penting, tapi kelas menulis ini memang ngangenin, bawaannya pingin ikutan terus. Meskipun sedikit ketinggalan, in syaaAlloh dikejar…hehe.

Pada pertemuan ke-20 ini, kelas menulis menyajikan tema tentang pemasaran buku. Berikut tulisan selanjutnya.

Tujuan menulis adalah untuk menghasilkan karya buku yang akan disajikan ke pada para pembaca. Otomatis, kita harus paham terhadap sajian yang diminati masyarakat. Tidak mudah membidik selera dari berbagai kalangan. Ada strategi khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis benar-benar dinikmati sebagai menu yang sangat dibutuhkan. Hal ini tentu ada kaitan erat dengan strategi pemasaran buku itu sendiri.

Buku merupakan salahsatu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi, khususnya pada anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Dalam rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku, supaya terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka kita perlu strategi pemasaran. Tentu, hal ini biasa dipakai oleh hampir semua wirausaha, interprener yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Salahsatunya bisa dilihat dari jenis-jenis buku yang diterbitkan pada saat ini. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut bisa dikelompokkan menjadi katagori buku. Salahsatu contoh, penerbit buku ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk, yaitu 32 katagori produk buku (buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri, buku teks, dan lain-lain).

Dari jenis katagori buku tersebut, kita bisa melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya, kegiatan pemasaran buku berkaitan berkoordinasi dengan beberapa kegiatan bisnis, sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor di bawah ini.

1.   Faktor mikro: perantara, pemasok, pesaing, dan masyarakat.

2.   Faktor makro: demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik, dan sosial-budaya.

Dua strategi pemasaran buku berdasarkan dua faktor di atas yaitu meliputi hal di bawah ini.

1. Strategi pemasaran buku serangan udara (online): content marketing, search engine optimization, search engine marketing, social media marketing, email marketing, instant messaging, influencer marketing, video marketing, dan sebagainya

2. Strategi pemasaran buku serangan darat (ofline): toko buku, direct selling/kunjungan langsung, malakukan event-event.

 

Keren banget Bu moderator, Pak pemateri, serta tim OmJay, dan terima kasih ilmunya.

 

 

 

Sabtu, 04 Februari 2023

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 

RESUME PERTEMUAN 12 PELATIHAN KBMN 28


Hari/Tanggal       : Rabu, 03 Februari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan       

Narasumber        : Susanto, S.Pd.

Moderator           : Helwiyah, S. Pd., M.M.

 


Bismillah…

Hai sahabat… bagaimana kabar semuanya? Semoga semuanya selalu ada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

Sahabatku, pada kondisi tertentu, sesuatu yang panjang sangat disukai. Tali yang panjang untuk mengikat sesuatu yang besar adalah contohnya. Bagaimana halnya dengan kalimat? Itu salahsatu yang disampaikan narasumber pada salahsatu tulisannya. Hal ini ada kaitannya dengan tema pada pertemuan ke-12, yaitu: proofreading sebelum menerbitkan tulisan.

Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak, sebelum tulisan itu dipublikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proofreading tidak hanya masalah ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. Barkaitan dengan hal tersebut, maka hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya yaitu: apakah sebuah kalimat efektif atau tidak, susunannya sudah tepat atau belum, dan substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.

Kegiatan proofreading dilakukan beberapa saat setelah tulisan selesai. Kita dalam hal ini jangan terburu-buru untuk mengirimkan tulisan. Melihat kembali tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan dengan ejaan perlu diperhatikan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan proofreading.

1. Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

2.      Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

3.    Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat yang ambigu.

4.   Mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.

5.      Pemenggalan kata harus merujuk ke KBBI.

6.      Konsistensi nama dan ketentuannya.

7.      Perhatikan judul bab dan penomorannya.

 

Sahabat… mari menulis dan lakukan proofreading terlebih dahulu sebelum tulisan kita dipublikasikan.

Kamis, 02 Februari 2023

MARI NAIK KERETA API...

 

PERJALANAN ISTIMEWA NAIK KERETA API

Oleh: Nani

 

Sejak kecil, saya tinggal bersama orangtua di suatu tempat di wilayah Kabupaten Garut. Ketika melanjutkan kuliah pada pertengahan tahun 2002, saya mulai jauh dari orangtua. Saya kuliah di Bandung. Pengalaman yang sungguh luar biasa. Saya belajar banyak hal, selain semua mata kuliah yang harus diselesaikan. Pulang ke Garut rata-rata setiap dua minggu. Perjalanan dari terminal Guntur Garut menuju terminal Cicaheum Bandung naik bis itu kurang lebih 3 jam. Setelah sampai terminal Cicaheum, saya naik angkutan umum menuju Ledeng, sekitar satu jam. Lumayan, bagi saya itu perjalanan yang cukup panjang, hehe.

Sahabat, pernahkah ketika kecil main tebak-tebakan? Kalau saya sih sering, bahkan sampai sekarang, hehe. Salahsatu tebak-tebakan yang pernah dilontarkan teman saya waktu itu adalah kendaraan apa yang paling panjang? Ayo, apa coba jawabannya? Jawabannya adalah kereta api, hehe.

Kapan Anda terakhir naik kereta api dan berapa sering naik kereta api? Tentu jawabannya berbeda-beda.

Semenjak kecil, saya ingin banget mencoba bagaimana rasanya naik kereta api, tapi harapan tersebut belum bisa terwujud, karena pada kenyataannya belum ada kesempatan. Ketika saya kecil,  jarang bepergian jauh dan kalaupun berangkat ke suatu tempat, tidak menggunakan kereta api.

Berbicara tentang kereta api, Garut memiliki cerita yang spesial. Diawali dari panorama Garut yang sangat indah, pemerintah kolonial Belanda saat itu membangun jalur kerata api. Proyek kereta api Garut tersebut dikerjakan oleh Staatssporwegen (SS), perusahaan milik Belanda.

Menurut cerita kakek saya, berdasarkan cerita ke cerita, kereta api di Garut mulai ada sekitar tahun 1889-1990. Alhamdulillah, menginjak usia yang ke 100 tahun, kakek masih sehat wala’fiyat dan sering cerita banyak hal. Semoga Allah SWT selalu memberi kesehatan dan keberkahan dalam sisa usianya, aamiin. Berkaitan dengan perkembangan kereta api Garut, bahkan pada tahun 1921-an, pembangunan jalur kereta api dilanjutkan hingga ke Cikajang Garut. Dengan ada jalur kereta api Garut, banyak orang yang tertarik untuk berkunjung ke daerah Garut, termasuk orang Eropa. Mereka tertarik ingin menikmati keindahan alam Garut yang luar biasa. Sayang banget, dengan berbagai alasan, kereta Api Garut-Cibatu ditutup pada tahun 1983.

Setelah beberapa lama saya tinggal di Bandung, bersama beberapa teman, pada tahun 2005-an, harapan saya untuk naik kereta api tercapai. Saat itulah,  pertama kalinya saya naik kereta api. Kereta api ekonomi dan hanya satu atau dua gerbong, saya lupa, tapi terasa sangat istimewa. Waktu itu saya naik kereta api jurusan Bandung-Purwakarta.

Banyak hal yang mengesankan dari pengalaman pertama naik kereta api. Pertama tentang pembelian tiket, uang yang saya keluarkan untuk naik kereta api tersebut hanya Rp. 8.000. Sebuah harga yang bisa dikatagorikan murah untuk jarak sejauh itu.  Kedua, suasana di dalam gerbong kereta api. Sebagai orang yang baru merasakan naik kereta api, saya niat banget menikmati semuanya. Rasanya tidak mau ada yang terlewatkan sedikitpun. Lebay mungkin kalau menurut anak jaman sekarang, hehe. Suara kereta api yang khas, terdengar sangat istimewa di telinga.  Tempat duduknya yang saling berhadapan, sepasang-sepasang, beda dengan tempat duduk di angkutan umum lainnya, memberikan pengalaman yang berbeda.  Saat itu, pedagang asongan juga masih bisa masuk ke dalam kereta api. Mereka terlihat sangat semangat menawarkan dagangannya masing-masing. Saya tidak merasa terganggu dengan suasana tersebut. Justru, dengan melihat pemandangan seperti itu, banyak hikmah dan pembelajaran bagi saya. Ternyata untuk mendapatkan uang, setiap orang punya cerita tentang bagaimana bentuk perjuangannya masing-masing. Selama di perjalanan pun saya menikmati pemandangan alam yang sangat indah, apalagi memang saat itu merupakan pengalaman pertama ke daerah Purwakarta.

Pada tahun 2022, alhamdulillah jalur kereta api Garut mulai beroperasi lagi. Masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias. Sejak diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, didampingi Direktur Utama PT Kereta APi Indonesia, banyak sekali masyarakat yang memanfaatkna pasilitas kereta api tersebut dalam melakukan perjalanan mereka. Termasuk diantaranya masyarakat yang hanya ingin jalan-jalan, menikmati dan melepas kangen terhadap transportasi yang sudah lama dinantikan tersebut.

Ada hal yang disayangkan pada awal beroperasi, karena situasi masih pandemi, jumlah calon penumpang masih dibatasi. Selain itu, bukti vaksinasi juga menjadi syarat utama calon penumpang bisa lolos naik kereta api. Namun demikian, alhamdulillah semua masyarakat sangat paham terhadap aturan tersebut. Demi kebaikan bersama, mereka semua mentaatinya dengan baik.

Alhamdulillah, pada bulan Juli tahun 2022, saya, suami, dan anak-anak bisa naik kereta api kembali.  Bagi saya, ini pengalaman kedua naik kereta api, entah kalau suami, hehe. Yang jelas, ini merupakan pengalaman pertama untuk anak-anak kami. Kami sepakat, selain karena lagi ramai perbincangan tentang kereta api yang baru beroperasi, kami juga ingin memberikan pengalaman naik kereta api terhadap anak-anak. Pengalaman tersebut sungguh terasa semakin istimewa, karena saya bisa menikmatinya bersama dengan keluarga tercinta. Kami selama ini belum ada tujuan mau naik kereta api ke mana. Selain anak-anak memang masih kecil, libur sekolah kamipun tidak sama.

Ada banyak perbedaan yang saya rasakan pada pengalaman naik kereta kedua ini. Perbedaan pertama, terasa dari pemesanan tiket. Mungkin karena masih terhitung baru dan pertimbangan lainnya, minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api sangat tinggi. Sehingga supaya dapat tiket, harus memesannya pada hari sebelumnya, baik secara langsung ataupun melalui online. Waktu itu, akhirnya suami membeli tiket secara online, meskipun sebetulnya jarak rumah ke stasiun tidak terlalu jauh. Terasa lebih efektif ternyata.

Saat memasuki gerbong, terasa semakin berbeda. Kereta yang kami tumpangi sebetulnya sama dengan yang waktu pertama kali, sama-sama kereta api kelas ekonomi. Kereta api kelas ekonomi sekarang sudah lebih nyaman ternyata. Selain bersih, ada pasilitas meja untuk penyimpanan barang/makanan, tempat menggantungkan sampah, dan untuk mengcarge handphone juga ada.

Sebelum sampai ke tempat tujuan, kami melewati beberapa stasiun pemberhentian. Yang awalnya kereta cukup lengang, pada akhirnya kereta api jadi penuh banget, sampai ada beberapa orang yang tidak kebagian tempat duduk. Tapi semuanya terlihat berusaha menyamankan diri dan menikmati perjalanan.

Selama perjalanan Garut-Bandung, dengan jarak tempuh 4 jam, rasanya seru banget. Sangat benar anggapan orang Belanda dulu, bahwa Garut memang memiliki pemandangan yang sangat indah.

Selama di dalam kereta api, kami bercerita ke sana kemari, termasuk meminta anak untuk bercerita tentang kesan yang dirasakan oleh mereka ketika naik kereta api.

Ketika sampai rumah, anak yang kecil bertanya: “Mah, kapan kita naik lagi kereta api?”

MARI MENULIS ...

 

MENULIS TERNYATA MENYENANGKAN

Oleh: Nani

 

Bismillahirahmanirrahiim.

Apa kabar sahabat semua? Semoga kita selalu ada dalam keadaan sehat lahir batin  dan dimudahkan segala urusan, Aamiin.

Saudaraku semuanya, sudahkah menulis hari ini? Sebenarnya, pertanyaan tersebut berlaku juga untuk saya. Jawaban dari pertanyaan tersebut pasti berbeda-beda, serta tidak hanya terbatas pada kata ya dan tidak. Ketika kita mendengar kata “menulis” pun, bisa jadi muncul pertanyaan lagi: “Untuk apa harus menulis?”, dan begitu selanjutnya.

Sahabat semua, ini pengakuan jujur. Awalnya saya belum termasuk orang yang rajin menulis. Banyak alasan yang menjadi pembenaran ketika saya tidak berusaha untuk mencoba membiasakan menulis setiap hari. Alasan belum ada waktu karena sibuk dengan kegiatan sebagai ibu rumah tangga, alasan karena sibuk dengan aktifitas di sekolah, dan sebagainya. Ternyata, setelah dievaluasi secara mendalam, yang menjadi alasan sebenarnya mengapa saya tidak berusaha untuk melakukan kebiasaan baik tersebut adalah karena belum terbukanya pikiran saya tentang manfaat dari kegiatan menulis serta belum punya media/wadah  yang tepat untuk menyimpan atau mempublikasikan hasil tulisan saya. Sempat terpikir, kalaupun saya menulis, nanti tulisan saya mau di ke manakan dan mau dijadikan apa.

Alhamdulillah, belum lama ini, Allah SWT mempertemukan saya dengan orang-orang hebat melalui aplikasi WhatsApp grup. Mereka adalah orang-orang spesial yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak terlewat untuk selalu menulis. Dengan ikut bergabung di WA grup KBNM PGRI 28, saya mulai tergerak untuk menulis serta mulai tumbuh rasa cinta terhadap kegiatan menulis. KBMN adalah singkatan dari Kelas Belajar Menulis Nusantara. Kelas ini berhasil membangkitkan semangat saya untuk selalu menulis yang pada praktiknya kegiatan menulis tersebut harus disempatkan, bukan ketika sempat.

Melalui kegiatan pelatihan menulis yang baru diselenggarakan beberapa pertemuan tersebut, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. (Om Jay) sebagai salahsatu narasumber banyak memotivasi para peserta. Hal tersebut tentu tidak hanya dengan kata-kata. tapi dibuktikan dengan hasil karya beliau yang begitu banyak disertai prestasi-prestasi yang diraihnya. Dari kebiasaan menulisnya, Om Jay banyak mendapatkan hal yang sangat baik dan bermanfaat sekali. Beliau pernah menjadi juara pertama lomba buku yang dihadiahi uang sebesar Rp. 20.000.000. nilai sebesar itu pada tahun 2008 tentu sangat luar biasa, dan sekarang pun ya tetap sangat besar. Selain itu, melalui tulisannya, Om Jay juga pernah diundang ke istana negara oleh presiden Jokowi. Setiap bulan, Om Jay mendapat gopay yang luar biasa juga dari kegiatan menulisnya. Tentu itu hanya sebagian saja dari berbagai keberhasilan yang telah diraih beliau.

Dalam pelatihan yang sedang saya ikuti ini, narasumber terus memberikan arahan bahwa kegiatan menulis itu sebenarnya tidak sesusah yang dibayangkan. Kita bisa memanfaatkan media blog untuk mewadahi tulisan. Kata beliau, menulis setiap hari akan berbuah prestasi ketika kita menulis dengan hati. Menulis dengan hati akan bertemu dengan hati, sehingga kita akan mempunyai pembaca setia tulisan kita. Menulispun harus ikhlas. Dengan menulis, kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman kepada semua orang. Dengan cara tersebut, ternyata terbukti bahwa menulis itu menyenangkan.

Pada dasarnya, menulis akan lebih mudah ketika diawali dari apa yang kita lihat, dialami, serta terdengar secara langsung. Kita bisa menulis kisah-kisah nyata yang disukai. Tuliskan semua apa yang ada di benak kita, kapan pun dan di mana pun. Supaya tulisan kita lebih berkualitas dan menarik, imbangi juga dengan rajin membaca hasil karya orang lain.

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, melalui HP pun kita bisa menulis. Kalaupun ada orang yang tidak bisa menulis, itu bisa jadi disebabkan karena malas membaca tulisan orang lain, atau merasa bahwa tulisannya yang paling hebat.  Selain itu, mungkin karena belum paham terhadap tujuan dan manfaatnya, sehingga kegiatan menulis bukannya menyenangkan, justru bisa menjadi beban dan tekanan yang menyiksa dirinya.

Berkaitan dengan publikasi, sekarang banyak media yang bisa digunakan. Media dimaksud diantaranya adalah blog. Selain itu, kita juga bisa menerbitkannya dalam bentuk buku solo atau antologi. Dalam hal ini, yang harus menjadi catatan yaitu jangan sampai saking semangatnya menulis, terus saja kita memposting, tanpa mempertimbangkannya. Itu tentu tidak baik. Ada hal-hal yang layak diposting dan ada hal yang justru tidak boleh untuk diposting.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari menulis. Selain kita bisa mengaktualisasikan diri, kita juga bisa menyampaikan pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Tentu hal ini akan menjadi kebanggaan dan kebahagian tersendiri untuk kita. Selain itu, dengan menulis kita akan mendapat peluang untuk bisa mendapat tambahan penghasilan serta manfaat-manfaat lainnya yang tidak hanya dinilai dengan materi.

Jadi, apakah Anda masih ragu untuk menulis? Pasti tidak kan… Mari kita mulai menulis, dan menulislah setiap hari.

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

 

RESUME PERTEMUAN 11 PELATIHAN KBMN 28


Hari/Tanggal       : Rabu, 01 Februari 2023

Waktu                  : Pukul 19.00-21.00 WIB

Tema                    : Mengelola Majalah Sekolah      

Narasumber        : Widya Setianingsih, S. Ag.

Moderator           : Mutmainah, M. Pd.

 


Bismillah…

Sahabat-sahabatku, alhamdulillah kita bisa bertemu lagi. Semoga semuanya selalu ada dalam keadaan sehat wal’afiyat  dan dilancarkan juga semua urusan ya… Aamiin.

Resume ke-11 ini tentang mengelola majalah sekolah, selamat membaca ya…

Sahabat semua, tentu keberadaan majalah di sekolah sangatlah penting. Majalah bisa menjadi salahsatu media yang bisa menampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi. Majalah sekolah sifatnya informatif, edukatif,, dan juga tentu kreatif.

Menurut KBBI, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Majalah sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat, dan diedarkan di kalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah.

Waktu penerbitan majalah dibedakan atas: majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya. Berdasarkan kekhususan isinya, bisa dibedakan menjadi: majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Berbicara tentang majalah sekolah, ada beberapa tantangan dan kendala yang umum dihadapi. Hal tersebut diantaranya meliputi sumber daya manusia (SDM), sumber dana, dukungan sekolah, dan dukungan stake holder.

Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah meliputi hal-hal di bawah ini.

1.     SDM: menyatukan ide dan gagasan. Dalam hal ini ada proses merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi, termasuk di dalamnya membentuk susunan redaksi majalah.

2.   Sumber dana. Dalam langkah ini pihak sekolah, khususnya redaksi harus menyusun anggaran dan menentukan arah sumber dana.

3.    Dukungan sekolah. Dalam Langkah ini harus mengajukan proposal yang diawali dengan membuat proposal yang meliputi: latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana, dan sebagainya.

4.     Dukungan masyarakat. Dalam Langkah ini, yang harus dilakukan diantaranya melakukan sosialisasi pada wali murid tentang rencana pembuatan majalah dan pembiayaannya. Selain itu juga mencari sponsor dan rekanan yang mendukung.

Berikut di bawah ini gambaran susunan redaksi majalah sekolah.

 

Adapun tugas dari masing-masing redaksi majalah dijelaskan sebagai berikut.

1.      Penasehat: Yayasan

Tugasnya: memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2.      Penanggung jawab: Kepala sekolah

Tugasnya: bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia bisa melimpahkan pertanggungjawabannya kepada pimpinan redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3.      Pimpinan redaksi: pemimpin redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4.      Editor: bertanggung jawab terhadap swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan.

5.      Reporter: reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Tugasnya yaitu mencari berita lalu membuat atau menyusunnya.

6.      Fotografer: tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7.      Layout: tugasnya mendesain majalah dan tata letaknya supaya menjadi tampilan yang komunikatif dan menarik untuk disajikan.

8.      Bendahara: tuganya yaitu mengatur jalannya sirkulasi keuangan malajah sekolah.

 

Berikut ini dijelaskan juga tentang manfaat majalah sekolah.

1.       Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid dan siswa.

2.  Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan, dan hiburan.

3.       Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar, dan lain-lain).

4.       Sarana publikasi sekolah di masyarakat.

5.       Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

 

Sahabat semua, bagaimana dengan majalah di sekolah Anda? Boleh donk do’anya… semoga di sekolah tempat saya mengajar segera punya majalah, Aamiin…


SALSÉ

Nyarandé nyalsé na amparan Suku nanggunjar aya ku genah Kali-kali ramo gerak kutak ketik Leng deui ngahuleng   Niat haté hayang ng...